Cara Cara

untung99.homes: Tutorial Dasar Laravel good


Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian untung99.homes dengan judul untung99.homes: Tutorial Dasar Laravel good yang telah tayang di untung99.homes terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di koresponden@untung99.homes, Terimakasih.

  1. Berkenalan dengan Laravel
    1. Apa itu Laravel?
    2. Kenapa Memakai Laravel?
  2. Memulai Laravel (Instalasi dan Konfigurasi)
    2 Requirement
    2 Install Package Laravel
    2 Struktur Projek Laravel
  3. Mengenal Dasar Routing
    3 Routing Dasar
    3 Routing Berparameter
  4. Mengenal MVC (Model-View-Controller)
  5. Mengenal Blade Template Laravel
  6. Form dan HTML
  7. Schema Builder
  8. Migrations
  9. Seeding
  10. Eloquent

1. Berkenalan dengan Laravel

1. Apa itu Laravel?

Laravel adalah sebuah Framework PHP 5 yang bersifat opensource yang ditulis oleh Taylor Otwell
dengan lisensi dibawah MIT License. Laravel dibuat untuk membatu para developer khususnya dalam
membuat sebuah web dengan sintak yang sederhana, elegan, ekspresif dan menyenangkan. Seperti
yang ditulis dalam website nya :
Laravel is a clean and classy framework for PHP web development. Freeing you from
spaghetti code, it helps you create wonderful applications, using simple, expressive syntax.
Development should be a creative experience that you enjoy, not something that is painful. Enjoy
the fresh air!

Laravel adalah aplikasi web dengan sintak yang ekspresif dan elegan. Dengan Laravel, tugas-tugas
umum developer dapat dikurangi pada sebagian besar proyek-proyek web seperti routing, session
dan caching. Disamping itu, laravel berusaha menggabungkan pengalaman-pengalaman development
dalam bahasa lain, seperti Ruby on Rails, ASP, MVC dan Sinatra.

  1. Kenapa Memakai Laravel?
    Sesuai dengan motto laravel itu sendiri “PHP doesn’t hurt, code happy & enjoy the fresh air”. Tujuan
    utama dari laravel adalah mempermudah coding dalam membuat sebuah produk web. Bahkan laravel
    termasuk dalam best php framework 2014 versi webdesignmoo dan yang paling banyak digunakan
    oleh developer. Ini membuktikan bahwa menggunakan Laravel memang dapat mempercepat dan
    mempermudah development website.

2. Memulai Laravel (Instalasi dan Konfigurasi)

Laravel sangatlah mudah untuk dikonfigurasi untuk mengembangkan sebuah projek. Pada bagian ini,
saya akan menjelaskan software/tools apa saja yang diperlukan, proses instalasi dan proses
konfigurasinya.

Adapun kebutuhan yang harus disediakan diantaranya :
1. Text Editor
Pilih text editor yang sesuai dengan kebutuhan atau selera Anda. Penulis menggunakan text
editor Sublime Text Versi 3 yang sudah diinstal Emmet (plugin untuk mempercepat penulisan
kode HTML). Bisa juga menggunakan PHPStorm, Aptana, Netbeans, Notepad++ dan lain-lain.

  1. Webserver dan Database
    Yang terpenting dalam instalasi Laravel yaitu bahwa persi PHP minimal versi 5 ke atas dan
    sudah diinstal ekstensi php yaitu Mcrypt. Penulis menggunakan XAMPP versi 3.2 yang sudah
    mengukung php5 dan Mcrypt. Dapat anda unduh di website nya atau sudah disediakan
    dalam paket CD.

  2. Composer
    Untuk dapat menginstal laravel kita akan menggunakan composer. Composer adalah sebuah
    dependency ‘manager’ untuk PHP. Anda dapat menambah library yang dibutuhkan untuk
    website Anda secara otomatis tanpa perlu mendownload satu persatu. Mirip dengan apt-get
    install pada sistem operasi linux. Adapun proses instalasi composer adalah sebagai berikut :
     Unduh composer di getcomposer/Composer-Setup.exe,

 Klik dua kali file tersebut sehingga muncul dialog setup install composer kemudian klik
Next

 Jika sudah berhasil instal composer, untuk mengecek apakan composer sudah
berjalan dengan baik, buka Command Promt kemudian tuliskan “composer –v”. Jika
berhasil composer akan tampil sebagai berikut.

  1. Install Package Laravel

  2. Untuk mengunduh paket laravel dapat menggunakan dua cara yaitu :
    a. Mendownload paket laravel dari github di
    github/laravel/laravel/archive/master.zip
    b. Atau mendownload langsung menggunakan composer langsung (penulis disini
    menggunakan composer langsung untuk proses download nya).

  3. Buka Command Prompt kemudian arahkan direktori ke htdoc XAMP yang sudah di instal
    .kemudian ketikan sintak berikut :

composer create-project laravel/laravel laravel – prefer-dist

sintak diatas untuk mengunduh laravel dengan nama projek nya “laravel”

  1. Tunggu sampai proses unduh berhasil

  2. Jika proses unduh telah selesai, kemudian buka explorer>htdoc akan ada file laravel yang sudah
    didownload tadi.

  3. Untuk mengecek apakah laravel sudah terinstal yaitu dengan cara buka xampp-control kemudian
    centang apache dan mysql. Buka browser kemudian ketik http://localhost/laravel/public. Jika
    tampilan sebagai berikut, berarti paket laravel yang diinstal sudah berjalan.

 commands/, folder ini merpakan folder yang digunakan untuk menyimpan perintah-
perintah arisan yang dibuat oleh anda sendiri untuk keperluan aplikasi Anda.
 config/, folder ini merupakan folder yang berisi tentang konfigurasi baik untuk
framework ataupun aplikasi anda. Selain itu anda juga dapat membuat folder sesuai
dengan keinginan anda misalnya untuk menampung kelas-kelas validasi buatan Anda.
 controllers/ , folder ini digunakan untuk menyimpan kelas-kelas PHP controller
Anda. Dengan menggunakan controller maka anda dapat memisahkan logika aplikasi
anda dalam beberapa kelas PHP.
 databases/ , folder ini merupakan tempat untuk menyimpan keperluan basisdata
baik untuk migrasi (migration) maupun untuk memasukan data ke basisdata (seeds).
 lang/ , folder ini digunakan untuk menyimpan berbagai lokalisasi bagasa utuk
kepeluan pengembangan aplikasi, paginasi, validasi dan lainnya.
 models/, folder yang berisi kelas-kelas model yang kaitannya dengan interaksi ke
database.
 start/ , folder ini merupakan folder yang menyimpan file untuk prosedur aplikasi
anda.
 storage/ , berfungsi untuk meyimpan file-file yang dibuat oleh Laravel ke harddisk.
Misalkan untuk membackup database (file .sql) ke direktori storage/backups.
Disamping itu, folder ini juga untu menyimpan log apache, sessions dan lainnya.
 tests/ , merupakan folder untuk meyimpan semua unit dan tests untuk keperluan
pengembangan aplikasi. Secara default laravel akan mencari test dalam folder ini.
 views/ , folder yang digunakan untuk meyimpan file-file PHP untuk keperluan
tampilan (Frontend) aplikasi.
 filters , merupakan file yang berisi daftar filer untuk routes aplikasi. Secara
default Laravel sudah menyediakan beberapa filder untuk keperluan standar seperti
autentifikasi dan proteksi CSRF.
 routes, file ini berisi semua route untuk aplikasi khususnya lalu lintas request ke
aplikasi.

 bootstrap/

folder ini berisi tentang file-file prosedur untuk framework laravel. Dalam folder ini terdapat
beberapa file yang hanya boleh diedit oleh pengguna laravel yang sudah berpengalaman.
Adapaun file-file tersebut adalah sebagai berikut :
 autoload, file ini berisi sebagian besar prosedur framework
 paths, file ini berisi array dari jalur sistem file umum yang digunakan oleh
framework
 start, file ini berisi tentang prosedur bagaimana framework laravel berjalan.

 vendor/
folder ini berisi tentang semua paket composer yang digunakan diaplikasi kita, file framework
laravel juga terdapat dalam folder ini.

 public/
folder ini berisi assets yang kita gunakan untuk meyimpan file-file CSS, Javascript, Image
ataupun file-file yang diperlukan (biasanya kaitannya erat dengan View – untu membangun
frontend).

 .gitattributes
File ini merupakan file konfigurasi standar sistem versi kontrol yang sangat populer saat ini
yaitu Git.

 .gitignore
File ini berisi beberapa informasi folder mana saja yang akan diabaikan oleh Git.

 artisan
file ini merpakan file yang berfungsi untuk mengeksekusi atau menjalankan perintah-
perintah artisan CLI untuk laravel.

 composer dan composer
kedua file ini berisi informasi tentang paket-paket composer yang akan kita gunakan untuk
keperluan aplikasi.

 phpunit
file ini berisi konfigurasi default Unit Testing PHP Laravel. File ini juga menangani pemuatan
dependensi composer dan mengeksekusi semua test yang ada pada direktori app/tests.

 server
file ini berisi tentang prosedur untuk menlakankan Laravel dengna web server internal yang
diperkenalkan pada PHP versi 5.

Gambar diatas adalah hasil (response) dari route yang telah kita manipulasi tadi. Kemudian kita
akan coba membuat route baru dengan mengetikan sintak sebagai berikut.

app/routes

Route::get(‘helloworld’, function()
{
return ‘hello world from laravel framework’;
});

Untuk melihat hasilnya dari route diatas kemudian masuk ke webbrowser dan ketik url
http://localhost/laravel/public/helloworld dan hasilnya adalah sebagai
berikut:

Routes selalu dideklarasikan menggunakan kelas Routes dan salah satu method yang dipakai
untuk request sebuah halaman webpage yaitu GET menggunakan HTTP. GET request ini
dikirim setiap waktu ketika kita mengetikan sebuah alamat web di webbrowser.

Disamping method GET, ada juga method POST yang digunakan untuk membuat sebuah
permitaan (request) dan menyediakan sebuah data yang relatif kecil. Normalnya method ini
digunakan sebagai sebuah hasil submit dari form dimana data akan dikirimkan ke database tanpa
ditampilkan ke URL.

Ada banyak method yang disediakan oleh kelas routes khususnya untuk restful, diantaranya.

Route::get();
Route::post();
Route::put();
Route::delete();
Route::any();

Kita akan mempelajari method route tersebut di depan khususnya dengan yang berkaitan dengan
RESTful routing pada saat proses CRUD (Create, Read, Update dan Delete).

3 Route Berparameter
Route berparameter ini dapat digunakan untuk menempatkan sebuah nilai ke route atau URL
yang digunakan untuk berbagai keperluan yang dibutuhkan nantinya.

Langsung kita coba, buka file routes kemudian ketikan Route baru berikut ini.

app/routes

Route::get(‘motor’, function()
{
return ‘dashboard motor’;
});

Route diatas akan menghasilkan hasil sebagai berikut :

Masih di routes yang sama, kemudian kita akan membuat satu route yang mempunyai parameter
yang berfungsi untuk mengirimkan sebuah nilai untuk ditampilkan ke web browser.

app/routes

Route::get(‘motor/{jenis}’,function($jenis){
return ‘Motor dengan jenis : ‘.$jenis;
});

Tapi kalau kita biarkan atau kita tidak mengisikan nilai “bebek” untuk URL diatas, maka hasilnya
adalah sebagai berikut :

Disamping nilai default (null), kita juga dapat memberikan nilai sesuai dengan kebutuhan. Misalkan
kita beri contoh default untuk variabel $jenis = Sport, maka route nya seperti ini.

app/routes

Route::get(‘motor/{jenis?}’,function($jenis=Sport){
return “Motor dengan jenis “.$jenis;
});

Route diatas apabila kita eksekusi dengan tidak memberikan nilai di URL nya maka akan
mengembalikan response dengan nilai “Motor dengan jenis Sport “. Tapi kalau kita
memberikan nilai di URLnya misalkan “Bebek”, maka hasil responnya adalah sebagai berikut
“Motor dengan jenis Bebek”.

  1. Mengenal MVC (Model-View-Controller)

MVC atau kepanjangan dari Model-View-Controller adalah sebuah metode yang digunakan dalam
pengembangan suatu aplikasi yang memisahkan data (model) dari tampilan / frontend (View) dan
logic dari aplikasi itu sendiri (Controller). MVC memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan
komponen utama yang membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, antarmuka pengguna
dan kontrol dalam sebuah aplikasi.
Model digunakan untuk proses query atau manipulasi data ke/dari database. Sedangkan View
kaitannya erat dengan antarmuka / frontend tampilan sebuah web seperti HTML, CSS dan JS dan
data yang bersifat client. Controller adalah logika dari sebuah web. Menjembatani komunikasi
antara Model dan View. Kalau digambarkan alur proses MVC adalah sebagai berikut :

Adapun gambar simulasi proses MVC pada Laravel diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

Untuk lebih jelasnya kita langsung praktikan proses MVC pada laravel. Pertama kita membuat
sebuah controller dengan nama BookController. Disini saya menggunakan composer untuk
membuat kontroller. Dengan sintak sebagai berikut :
php artisan controller:make BookController

Kita akan coba bagaimana mengirimkan sebuah parameter / nilai dari route ke kontroller. Ganti
route book kemudian tambahkan parameter “judul”.

app/routes
Route::get(‘book/{judul}’,’BookController@viewJudul’);

Lalu kita buat satu buah method viewJudul di BookController

app/controllers/BookController
public function viewJudul($judul) {
return “Buku yang Anda baca berjudul : “.$judul;
}

Kemudian cek kode diatas dengan mengetikan URL sebagai berikut pada web browser
http://localhost/laravel/public/book/frameworkPHP

Setelah itu, kita akan coba mengintegrasikan Controller dengan View. Pada folder app/view
kemudian buat sebuah file PHP dengan nama Book dan isikan kode sebagai berikut.

app/view/Book

Buku yang telah Anda baca berjudul :

Buka kontroller BookController kemudian edit method viewJudul dan isikan kode sebagai berikut.

app/controllers/BookController
public function viewJudul($judul) {
$data=array(
‘judul’=>$judul
);
return View::make(‘Book’,$data);
}

Method viewJudul diatas akan mengeksekusi view Book pada folder app/view. Dan kalau kita
jalankan di web browser dengan mengetikan URL sebagai berikut
http://localhost/laravel/public/book/frameworkPHP hasilnya adalah
sebagai berikut.

untuk bagian Model nanti saya akan bahas beserta manajemen database (migration &

seeder)